Sabtu, 15 Desember 2012

Pelangi Api

Fenomena atmosfer yang dikenal sebagai busur circumhorizon(tal), atau “Pelangi api”, terjadi ketika matahai sedang tinggi di langit (yaitu lebih tinggi dari 58° di atas cakrawala), dan cahayanya melewati awan cirrus yang tinggi dan tenang yang terdiri dari lembaran kristal heksagonal. Sinar matahari yang memasuki sisi vertikal kristal dan keluar melalui bagian bawahnya dibiaskan (seperti melalui prisma) dan dipecah-pecah menjadi berbagai warna yang mampu dilihat mata. Ketika lembaran kristal di dalam awan cirrus diselaraskan secara optimal (yaitu dengan posisi yang sejajar dengan tanah), tampilan yang dihasilkan adalah spektrum warna brilian yang mengingatkan kita pada pelangi. Contoh seperti pada gambar di atas ditangkap melalui kamera karena saat itu pelangi tersebut terjadi selama sekitar satu jam di langit dengan luas beberapa ratus mil persegi di atas Idaho utara (dekat perbatasan Washington) pada tanggal 3 Juni 2006.

Badai abadi


Fenomena ini disebut penduduk lokal dengan ”Relámpago del Catatumbo” (petir Catatumbo), sebuah fenomena alam yang unik di dunia. Terletak di muara sungai Catatumbo di Danau Maracaibo (Venezuela), fenomena tersebut berupa petir antar-awan yang menyambar dengan tinggi lebih dari lima kilometer selama 140 sampai 160 hari dalam setahun, 10 jam dalam semalam, dan sebanyak 280 kali dalam satu jam. Badai yang nyaris permanen ini terjadi di atas rawa dimana Sungai Catatumbo mengarah ke Danau Maracaibo dan dianggap sebagai generator ozone tunggal terbesar di planet ini, dilihat dari intensitas petir antar-awan dan frekuensinya yang besar.
Daerah ini diperkirakan menghasilkan listrik 1.176.000 per tahun, dengan intensitas hingga 400.000 ampere, dan dapat dilihat dari jarak 400 km jauhnya. Inilah sebabnya mengapa badai ini juga disebut sebagai Mercusuar Maracaibo karena petir-petir tersebut digunakan untuk navigasi kapal selama bertahun-tahun. Benturan dengan angin yang datang dari Pegunungan Andes menyebabkan badai dan petir yang saling terkait, akibat dari pelepasan listrik melalui gas yang terionisasi, khususnya metana yang dihasilkan dari dekomposisi bahan organik di rawa-rawa.
Karena lebih ringan dari udara, gas naik ke awan, memperkuat badai. Beberapa pencinta lingkungan setempat berharap agar daerah tersebut berada di bawah perlindungan UNESCO, karena merupakan fenomena yang luar biasa, sumber terbesar untuk regenerasi lapisan ozone planet ini

Sungai di bawah laut

Bolehkah saya bilang seperti diatas bahwa ini adalah keajaiban dari kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur’an? Ya benar ! Saya punya alasan untuk menulis demikian pertama dengan adanya ayat dalam surat 25 ayat 53, dengan arti” Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit, Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi “.Ayat Al-Qur’an ini menggambarkan bahwa Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain kemudian dari ayat suci tersebut maka para peneliti dunia pun melakukan penelitian terhadap hal ini dengan menemukan hasil menggunakan gaya fisika “tegangan permukaan“, hukum ini menjelaskan bahwa air dari laut-laut yang bersebelahan ini tidak menyatu karena adanya akibat dari perbedaan masa jenis.
Dengan adanya tegangan permukaan tersebut maka mencegah lautan-lautan ini bercampur satu sama lainnya, seolah ada dinding tipis yang membentengi atau memisahkan. Sebelum kejadian dari sungai di dalam laut perairan mexico ini sudah ada keajaiban yang lain, tepat antara Laut Tengah dan Samudra Atlantik dimana terdapat gelombang besar, arus kuat, dan gelombang pasang diantaranya.
Hal diatas membuat Air Laut Tengah memasuki Samudra Atlantik melalui selat Jibraltar, akan tetapi keadaan suhu, kadar garam dan kerapatan air di keduanya tidak berubah seperti yang di tulis diatas tadi seakan ada batas atau benteng yang menghalanginya.
Selain pada surat 25 ayat 53 dalam kitab suci Al-Qur’an ini terdapat ayat lagi yang menjelaskan tentang fenomena sungai di dalam laut tersebut dengan arti,
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tak dapat dilampaui oleh masing-masing.” (Al Qur’an, 55:19-20)
Jadi kesimpulannya tiada yang bisa manandingi kekuasaan Allah swt, berupa akal sehat ataupun tidak.....
Fenomena alam di atas Jogja, Selasa (04/01/2011) siang, mengundang perhatian pengunjung dan para tenant di Mall Jogjatronik, pas kebetulan saya lagi cari Modem AHA. Matahari dikelilingi lingkaran besar menyerupai cincin Pelangi. Sinar matahari terasa agak menyengat dan cukup menyilaukan.Fenomena yang sebenarnya lumrah terjadi, hanya saja krn jarang terjadi, peristiwa ini cukup membuat heboh.

Fenomena yang juga sering disebut sebagai Efek Halo ini mmg biasa terjadi pada siang hari. Lingkaran yang mengelilingi matahari itu berwarna-warni seperti pelangi. Meski tak terbentuk sempurna. Efek Halo pada matahari terjadi saat cuaca cerah.

Tak tampak ada awan mendung di sekitar matahari itu. Yang terlihat hanyalah gumpalan awan seputih kapas dan awan tipis berwarna putih seperti sedang tersapu angin. Langit pun berwarna biru cerah.

Banyak pengunjung dan tenant yang ikut menyaksikan fenomena alam ini dan tidak lupa mengabadikannya melalui kamera digital ataupun handphone. "Saya baru kali ini melihat langsung matahari bercincin," ujar Adib fotografer Amatir disebuah Perusahaan ternama di Jogja.

Mengejutkan, seorang teman melihat ada hal yg aneh, dari foto yang dibuat, yaitu ada gambar yg menyerupai sebuah tulisan Allahu dlm bahasa Arab.

Awan berbentuk naga

 Dengan berakhirnya kegiatan LDKS ( Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa ) SMP Semen Gresik hari minggu, 17 oktober 2010 tepatnya pukul 14.30 arah langit bagian timur tiba tiba muncul fenomena alam yang dapat kita tangkap di area bumi perkemahan (Buper) SG. oleh bu Enik hendriati mencoba mengambil gambar tersebut dengan  camera sederhana mampu  menghasilkan suatu gambar yang cukup mengasikkan di langit biru.

Dan saya tidak dapat menyebutkan tetapi suatu kejadian yang luar biasa ini muncul tiba tiba dan semua peserta dan tim Buper sibuk untuk mengambil dan mengabadikan gambar tersebut untuk difoto sebagai suatu kenangan kejadian fenomena alam yang mungkin jarang terjadi. Dan pada pukul 15.30 gambar sedikit demi sedikit bertambah besar  akhirnya  pudar dan tidak jelas kembali menjadi awan awan seperti biasa.
Nah… bagaimana munurut pendapatmu tentang fenomena alam ini berikan comment ( komentar ) mungkin ada pendapat lain yang dapat saya jadikan sebagai suatu renungan